Lombok Timur - Jumat 24 Juni 2022. Tingkat pendapatan masyarakat yang rendah dan berkelanjutan berpotensi menyebabkan Kurangnya nutrisi yang seimbang pada anak. Bila Kurangnya nutrisi ini diabaikan berlarut-larut berdampak pada munculnya kasus stunting terhadap anak. Stunting berdasar pengertiannya adalah suatu keadaan di mana anak secara fisik terlihat lebih pendek dibanding usianya. Hal ini bisa terjadi sejak anak masih di usia kandungan hingga beranjak balita dan anak.
Hasil riset yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur menunjukkan, bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir angka stunting di Lombok Timur berhasil ditekan dan mengalami penurunan yang signifikan. Untuk itu, guna mendukung program Pemerintah Kabupaten Lombok Timur salam menurunkan kasus stunting, mahasiswa Universitas Mataram (Unram) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang berlokasi di Desa Pare Mas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Adapun salah satu programnya adalah mengadakan penyuluhan melalui sosialisasi pencegahan stunting yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Pare Mas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Jumat (24/06/2022).
Dalam kegiatan di Desa Pare Mas, mahasiswa KKNT Unram bekerja sama dengan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Dalam kegiatan ini turut mengundang warga Desa Pare Mas khususnya para Ibu hamil dan menyusui yang berasal dari berbagai dusun di Desa Pare Mas, dengan tujuan untuk memberikan informasi dan edukasi terkait pencegahan stunting sejak dini.
“Stunting disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu salah satunya pernikahan dini atau lebih dikenal dengan istilah ‘merarik kodeq’ yang di mana organ reproduksi wanita belum matang” tutur kepala BKKBN Jerowaru, Lalu Jupri Ikhsan Sunandi S.Sos. Jumat (24/06/2022).
Sementara itu, Tim KKNT Unram 2022 Desa Pare Mas berharap program ini dapat menambah wawasan dan kepedulian kepada warga Desa Pare Mas khususnya ibu hamil dan menyusui tentang pentingnya stunting serta secara bertahap dapat menurunkan angka stunting di Desa Pare Mas.